Kini anak-anak Pertiwi tak bisa lagi berkata-kata di atas negeri demokrasi.
Demokrasi dibuat seolah hanya sebagai dekorasi.
Kata-kata sederhana dianggap bencana
Karena merasa bisa merusak rencana.
Orang-orang jenius dianggap musuh yang ambisius
Menerkam mereka dengan cara yang halus.
Kata-kata dikurung dalam penjara
Karena alasan berbeda bendera.
Negara tak lagi ramah
Bagi orang-orang yang lemah.
Kekuasaan menjadi hal utama
Sehingga tak lagi mengindahkan kesejahteraan bersama.
Kata elektabilitas menjadi hal prioritas
Merancangnya dengan cara yang tak waras.
Ditayangkan di media-media televisi
Dengan cara-cara yang berfariasi
Negeriku yang demokratis
Jangan bungkam orang-orang kritis
Mereka tidak anarkis juga tidak melakukan persekusi
Jika kata-kata dianggap musuh
Untuk apa suara dihadirkan
Jika kata-kata dibungkam dan dikurung
Maka yakinlah akan lahir barisan kata-kata
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Al-FATIHA
Engkau mencari jalan yang mana dan hendak menuju kemana...? Engkau membuka pintu yang mana dan membuka lembaran yang mana....? ...
-
Int : A Bm E A F# Bm E A A E D Na wontu si mai na lingi A Lingi lingi na ade ...
-
*Intro : Am G F E Am G Carita mantoi ba dou ma tua F E Di rasa Kore ro rasa D...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar