Aku ingin bertanya apa arti rimpu bagi perempuan Mbojo
Sebab rimpu selalu menghalangi pandanganku pada seorang gadis yang berbicara denganku.
Ama
Aku ingin bertanya perihal sampari untuk lelaki di dana mbojo
Perlukah tradisi compo sampari untuk anak laki-laki di tanah ini.
Ama, ina..
Apakah tradisi hanya ritual dan kegiatan yang dilakukan ketika kita sedang ingin saja
Sebab aku tak pernah melihat lagi semuanya itu di tanah leluhur ini.
Bahagiakah leluhur kita disana dengan keadaan kita hari ini..?
Atau mereka sedang mengutuk kita karena tak paham lagi dengan nilai luhur.
Ama, ina..
Ku dengar orang-orang meneriakan kata Maja labo dahu.
Tapi ku lihat mereka kebingungan
Benarkah mereka paham dengan kata itu
Atau mereka hanya berceramah tuk menutupi ketidaktahuan mereka.
Kata mereka ngaha ai na ngoho
Tapi kalau tak ngoho tiwara ndi ngaha
Manakah diantara keduanya yang benar..
Atau itu hanya semboyan tak jelas seperti semboyan-semboyan sebelumnya.
Ina,
benarkah rimpu adalah semboyan bagi wanita Mbojo
Tapi mengapa sekarang aku tak melihat satupun wanita Mbojo yang mengenakan rimpu.
Benarkah hilangnya rimpu bersamaan dengan hilang identitas diri wanita di tanah ini.
Ama
apa benar, tradisi compo sampari untuk menanamkan nilai ksatria pada anak lelaki di dana Mbojo
Tapi aku tak melihat wajah-wajah ksatria itu, yang kulihat hanya mereka yang saling bertengkar menunjukan kehebatan, saling mencaci sampai membunuh.
Apa seperti itu yang disebut ksatria..!
Yang berkelaluan seperti pembunuh berdarah dingin.
Ama,
Ina,
Aku ingin menjadi Mbojo
Mbojo yang benar-benar Mbojo
Maka ajari anakmu tuk menjadi Mbojo
Agar Mbojo tak menjadi dana ma mbuja
Rangga Dewantara
Sel 20 Oktober 2019
Malang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar