. Oleh : Rangga Dewantara
Aku sering membuat hatimu teriris
Tapi kemarin ku bawa kau ke parangtritis untuk membuat kenangan manis
Bukankah itu baik untuk hubungan kita
Setidaknya menambah deretan kenangan yang pernah kita lalui
Heeii jangan marah..
Aku tak pernah suka dengan marahmu
Tapi aku selalu suka pada cemburu mu
Jika langit memasang wajah seperti itu
Maka akan ku kutuk dia agar tak pernah mendatangkan mendung.
Ombak selalu berdamai dengan pantai
Tapi memusuhi karang yang keras
Maka ku berikan belaian terlembutku untukmu wanita yg ku cintai.
Cintaku tak main-main
Ia akan terdengar dimana-mana
Gemuruhnya akan lebih keras dari teriakan gunung tambora
Tapi aku tak akan menghitamkan dunia
Sebab kau selalu menjadi cahaya pijarku.
Kau tau cerita putri raja-raja di tanah kita yg cantik luar biasa yang di perebutkan pangeran dan ksatria-ksatria hebat.!
Mulai dari labibano, la hila, dae minga sampai la nggini yang berubah menjadi batu.
Seperti itulah kecantikanmu
tapi aku tak akan membiarkanmu menderita seperti mereka
Sebab aku mencintai mu
Sebab kau yang menyentuh kelopak hati
Memekarkanya sehingga menjadi indah
Kan ku berikan kau nektar termanis
Sehingga lebah-lebah akan cemburu padamu.
Jika orang bertanya tentang cinta padaku maka aku akan menjawab angin, hujan, bulan atau api karena cinta adalah segalanya
Tapi jika mereka bertanya siapa yang paling ku cintai maka jawabnya adalah kamu.
Setiap pagi ku bisikan pada embun agar menyampaikan pesanku pada bumi
Bahkan setiap sore aku berteriak pada senja agar berbisik pada langit
Dan berpesan pada siang dan malam untuk menyampaikan pesanku pada waktu
Tuk menjadikan kita abadi.
#pelukisjejak
#puisiaksara
#rumahpenatua
MALANG 22 OKT 2019
Rangga Dewantara