Di balik murung wajah semesta
Ada langit yang memendam amarah
Menahan tangis yang tak jua jatuh
Bumi yang menanggung rindu dan Angin menangis menanggung harapan yang berterbangan di padang duka.
Hari itu kita telah sepakat
Meleburkan diri dalam darah
Sebagai jiwa sebagai raga
Aku adalah kita yang dulu bersumpah di atas titah dan berjanji berjalan diatas jalan cinta
Tangisan dari Yunani dan romawi hanya menyisahkan puing-puing kejayaan
Pikiran-pikiran yang ditinggalkan kini sebagai kemegahan peradaban.
Darah bercucuran mengalir di setiap sudut bumi.
Sementara bau busuk manusia tercium diseluruh semesta.
#pelukisjejak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar