Senin, 10 Februari 2020

MANUSIA, TUHAN DAN SEMESTA

                      Oleh :Rangga Dewantara 

Aku adalah manusia yang tak sama denganmu. 
Aku dibesarkan oleh langit dimana tempat semua kebijaksanaan dilahirkan, tempat semua kebaikan kan menuju, tempat dimana para dewa dan malaikat dalam dongeng dan hikayat manusia pernah tinggal. 

Aku adalah manusia yang tak sama denganmu. 
Aku adalah anak semesta yang tak pernah ditulis dan diceritakan dalam kitab-kitab para pendahulu, tak pernah disebutkan dalam sabda alam semesta dan manusia. Tapi aku anak yang telah ditetapkan langit jauh sebelum kitab-kitab dan sabda-sabda itu hadir. 

Aku adalah manusia yang tak sama denganmu. 
Ayahku bernama Panglima, Ia tak pernah turun dimedan tempur, senjatanya tak pernah keluar dari sarungnya. Kekuatannya setara dengan sepuluh ribu kuda, pikirannya jauh menembus waktu gurunya bernama pengalaman. 

Aku adalah manusia yang tak sama denganmu 
Ibuku hanyalah satu tapi aku dilahirkan dari ribuan rahim. Ferdinand magellan pernah mengaku menjumpaiku dengan utuh, bahkan langit mengutus manusia untuk merawatku. diutus dibuang atau apapun itu, aku baginya hanyalah tempat taubat dan mengsucikan diri.
 
Aku adalah manusia yang tak sama denganmu
Salah satu dari jutaan makhluk tuhan yang pernah diciptakan. Salah satu temanku bernama kupu-kupu, hewan yang diimajisikan hidup di taman-taman surga. Ia lahir dari ketakutan manusia padanya, mengurung diri dalam kontemplasi panjang tuk menyenangkan hati manusia. Teman yang selalu menebar kehidupan disetiap pucuk-pucuk bunga yang tak pernah membunuh walau dalam pikirannya. 

Aku adalah manusia yang tak sama denganmu 
Aku belajar di neraka tempat yang juga masih menjadi milik tuhan, tempat tuhan yang selalu menjadi ketakutan bagi manusia. Tuhan sebagai pemilik semua kebaikan, pemilik tempat penampungan segala keburukan, yang artinya juga baik kepada segala yang buruk. 

Aku adalah manusia yang tak sama denganmu 
Meniti jalanan panjang bernama kehidupan
Dalam jagad dan semesta yang tak abadi 
Tempat yang kita percaya diciptakan oleh sang abadi
Mencari kebenaran yang dijatuhkan langit
Bukan pembenaran dalam pikiran sendiri. 

            

                        Malang, 4 Des 2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Al-FATIHA

Engkau mencari jalan yang mana dan hendak menuju kemana...?  Engkau membuka pintu yang mana dan membuka lembaran yang mana....? ...